Kamis, 21 November 2019

Prof. Suwito Bekali Tim Task Force Penyusunan Borang Akreditasi APT Pengisian LKPT


Humas IAIN Parepare --- Tim Zona Akreditasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengelar Workshop Pengisian LKPT Instrumen Akreditasi 9 Kriteria selama 3 hari, yaitu tanggal 22-24 November 2019 di Gedung Perpustakaan Lantai 5.









Kegiatan ini dibuka pagi tadi, Jumat, 22/11/2019 oleh Ketua Tim Task Force Penyusun Borang Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) IAIN Parepare, H. Muhammad Saleh, yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.





Dalam prolognya sebelum materi worshop dimulai, H. Muhammad Saleh mengatakan sengaja mengundang khusus Prof. Suwito sebagai narasumber untuk memberikan pencerahan detail tentang teknis instrumen akreditasi 9 kriteria.





"Selama ini, kita sebagai tim akreditasi lebih sering mengisi dan menyusun dokumen akreditasi hanya berdasarkan interpretasi atau tafsiran sendiri-sendiri. Prof. Suwito adalah sosok yang kompeten untuk menjelaskan secara detail terkait instrumen akreditasi. Mudah-mudahan ke depannya, tim akreditasi tidak lagi keliru dalam penyusunan instrumen dan dokumen akreditasi," kata H. Muhammad Saleh sebelum mempersilahkan Prof. Suwito membawakan materinya.





Prof. Dr. Suwito, M.A., adalah salah satu Tim Asesor Akreditasi yang ditunjuk oleh BAN-PT. Beliau adalah Guru Besar Ilmu Sejarah Pemikiran dan Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.





Sebagai asesor BAN-PT, Prof. Suwito bertugas melakukan penilaian akreditasi, baik penilaian terhadap borang dan atau portofolio program studi/institusi. Selain itu, asesor juga bertugas melakukan penilaian di lapangan atau visitasi untuk validasi dan verifikasi hasil desk evaluation terhadap kedudukan program studi atau institusi.





Pembukaan Workshop Pengisian LKPT Instrumen Akreditasi 9 Kriteria ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang APK, Sitti Jamilah Amin, Wakil Rektor Bidang AUPK, H. Sudirman, L. Peserta workshop ini diikuti oleh Tim Task Force Penyusunan Borang Akreditasi Perguruan Tinggi (APT), sebanyak 40 orang.


Prodi MKS buka Mindset Mahasiswa Jadi Pelaku Pasar Modal Melalui Workshop


Humas IAIN Parepare--Guna meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang pentingnya pendidikan dan investasi di pasar modal, Prodi manajemen Keuangan Syariah  (MKS)  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam menyelenggarakan kegiatan workshop pasar modal pada hari, kamis (21/11).





Kegiatan workshop ini mengusung tema “Syariah Capital Market: The Way to be Succesfull”, workshop ini juga dilaksanakan di gedung perpustakaan lantai lima IAIN Parepare dan dihadiri oleh Dekan Fakultas FEBI, Ketua Program Studi Manajemen Keuangan Syariah, Dosen fakultas FEBI dan seluruh mahasiswa Prodi Manajemen Keuangan Syariah.





Dr. Muh. Kamal Zubair membawakan materi




Adapun pada kegiatan ini, menghadirkan pemateri dua
narasumber yakni Dr. Muh. Kamal Zubair, M.Ag, Dekan Fakultas FEBI membawakan
materi “pengenalan pasar modal dan investasi saham syariah” dan Fahmin
Amirullah karyawan Bursa Efek Indonesia (BEI) membawakan materi “Pasar modal
Syariah: Challenge orOpportunity”.





Mewakili Rektor IAIN Parepare, Kamal Zubair selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam membuka secara resmi workshop pasar modal dan sangat mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan yang diselenggarakan oleh Prodi MKS.









“data yang saya miliki mengenai pelaku pasar modal itu 0,8 %
merupakan informasi akurat dari OJK, itulah salah satu tujuan dari kegiatan
workshop ini adalah menambah wawasan kepada mahasiswa khususnya kepada prodi
MKS agar lebih banyak mengetahui informasi mengenai pelaku pasar modal” tutur
Kamal saat membuka acara workshop.





Sementara itu, ketua Prodi Manajemen Keuangan Syariah, Dr. Damira, M.M. menyampaikan bahwa workshop pasar modal ini dapat membuka mindet mahasiswa bukan hanya terfokus pada satu lapangan kerja saja, tetapi banyak lapangan kerja selain menjadi pegawai negeri salah satunya lapangan kerja menjadi pelaku pasar modal.





Fahmin Amirullah Karyawan BEI




“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi jembatan
menuju penguasaan ilmu pengetahuan beserta prakteknya di pasar modal, sehingga
perguruan tinggi dapat menghasilkan masyarakat akademisi yang memahami teori
beserta prekteknya.” Ungkap Damira


Rabu, 20 November 2019

Workshop Legislative Drafting, Prodi HTN Hadirkan Guru Besar


Humas IAIN Parepare--pada hari Rabu, (20/11), Prodi Hukum Tata Negara (HTN) Fakultas Syariah dan Hukum Islam Melaksanakan Workshop Legislative Drafting dengan tema “Perancangan Perundang-Undangan  yang Aspiratif Dn Responsif” di gedung Balai Seni dan Budaya IAIN Parepare.





Adapun yang melatarbelakangi dilaksanakannya kegiatan ini sesuai dengan laporan ketua prodi HTN, Badruzzaman mengatakan bahwa kegiatan ini berangkat dari adanya rencana presiden untuk menjadikan undang undang ESDM sebanyak 70 menjadi satu undang undang.





Badruzzaman, Ketua prodi HTN Memberikan laporan




“kemudian tujuan acara ini,
mahasiswa dapat memahami dengan baik mengenai perancangan undang-undang serta
mahasiswa merupakan penerus dari calon legislator” tutur Badruz ketika
memberikan laporan.





Adapun kegiatan workshop ini dibuka secara resmi oleh wakil rektor bidang administrasi umum, perencanaan dan keuangan (AUPK), Dr. Sudirman L, M.H. dalam sambutannya mengatakan bahwa perancangan peraturan perundang undangan menjadi penting karena ini nantinya terikat di masyarakat.









sehingga pada kegiatan workshop ini diharapkan mahasiswa khususnya mahasiswa prodi HTN yang hadir kiranya dapat memanfaatkan peluang saat ini untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya, apalagi pada kegiatan ini menghadirkan seorang pakar mengenai perancangan perundang undangan.





Dalam workshop ini juga
menghadirkan pemateri yang ahli dibidangnya dan merupakan seorang guru besar
HTN dan perundangan UnHAs Makassar, Prof. Dr. Hamza Halim, S,H., M.H. dengan
membawakan materi perancangan perundang undangan yang responsif dan aspiratif.





Prof. Dr. Hamza mengatakan bahwa perancangan UU yang responsif dan aspiratif, tidak mungkin bisa responsif jika tidak aspiratif, tetapi aspiratif belum tentu responsif.









“respon karena ada aksi dalam
bentuk aspirasi, direspon karena adanya permintaan aspirasi atau di respon oleh
pembuat kebijakan” tutur Prof. Hamza.





Secara umum tahapan pembentukan peraturan ada dua, yang pertama tahapan penelitian yang biasa disebut naskah akademik karena menggunakan kaidah-kaidah akademik dalam menyusun naskah tersebut, sehingga dalam pembentukan peraturan perundang undangan saat ini diwajibkan menggunakan naskah akademik karena di tahapan kedua ranperda atau rancangan perundang undangan itu adalah hasil dari kepentingan politik tetapi idealnya itu lahir dari naskah akademik” tambahnya saat memberikan materi.






Khusnul Khatimah, Mahasiswa IAIN parepare ikut Pra Kualifikasi PON Cabang KEMPO


Humas IAIN Parepare--Kalimantan Selatan dipercaya sebagai tuan rumah Kejurnas Pra Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Cabang Olahraga Kempo.
Berlangsung di GOR Rudi Resnawan, Banjarbaru berlangsung sejak 11 - 16 November 2019.Sebanyak 576 atlet kempo dari 33 Provinsi se-Indonesia yang berlaga. Mereka berlomba di 17 nomor yang dipertandingkan yakni 6 landore dan 11 embo.
Salah satu mahasiswa IAIN Parepare juga turut andil dalam perlombaan ini. Khusnul Khatimah mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam ini merupakan salah satu perwakilan dari Sulawesi Barat yang ikut Kejuaraan Nasional Pra kualifikasi PON cabang Kempo.
Khusnul merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara ini ternyata memiliki segudang prestasi, seperti Juara 3 Rektor unhas cup ke XII se Indonesia Timur mewakili IAIN PAREPARE tahun 2018, Juara 3 Porda sulsel mewakili parepare di Pinrang 2018, Juara 1 porprov III SULBAR mewakili Majene 2018, dan Juara 2 kejuaraan Se Ajatappareng 2019.


Paradigma Mispala Berubah, Banyak Alumninya yang Sukses


Humas IAIN Parepare --- Mispala Cosmosentris IAIN Parepare menggelar Maulid Nabi Besar Muhammad Saw sekaligus memperingati Dies Miladiyahnya yang ke- XX di Pelataran Gedung S FEBI, Rabu malam, 20/11/2019.









Maulid Nabi Saw yang berlangsung cukup meriah ini menghadirkan Habib Abd. Assegaf Puang Ramma, salah satu ulama besar di Sulawesi Selatan sebagai pembawa hikmah Maulid. Kegiatan ini mengusung tema “Meneladani Kepencinta alaman Rasulullah Saw Sebagai Rahmatan lil Alamin”.









Kegiatan ini dihadiri Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, H. Muhammad Saleh, Pembina Mispala, Sunandar dan sejumlah senior ormawa ini. Ratusan anggota Mispala lainnya hadir bersama sejumlah perwakilan ormawa dalam lingkup IAIN Parepare.





Dalam sambutannya, H. Muhammad Saleh mengatakan, sejak diamanahkan sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, dirinya selalu mengarahkan agar setiap organisasi mahasiswa (ormawa) seperti Mispala memiliki ciri khas, yang membedakannya dengan ormawa di kampus lain.





Menurut penilaiannya, Mispala IAIN Parepare telah mengalami perubahan paradigma secara positif. “Dulu, anggota Mispala dikenal sebagai mahasiswa yang sulit diatur, berambut gondrong dan sejumlah kesan negatif lainnya. Tapi sekarang, Mispala IAIN Parepare sudah lebih baik dan jauh dari stigma negatif. Tidak ada lagi mahasiswa paling lama (mapala) di kampus,” puji H. Muhammad Saleh.





“Hasilnya terlihat pada alumni-alumni Mispala yang berkiprah di luar kampus. Mereka sudah banyak berhasil dan sukses berkarir di tempat kerjanya masing-masing. Bahkan banyak alumni Mispala yang melanjutkan pendidikan ke jenjang Pascasarjana, baik program magister mau pun doktor,” papar mantan Ketua Jurusan Dakom ini.





Wakil Rektor pun menitipkan harapan kepada segenap anggota Mispala agar kecintaan kepada alam dijadikan ibadah dengan menjaga lingkungan kampus. Misalnya dengan program penanaman dan perawatan pohon-pohon di kampus. “Tanamlah pohon dan rawatlah. Jika perlu, berikan nama setiap pohon yang ditanam, agar menjadi tanda mata bagi generasi berikutnya,” tandasnya.


Selasa, 19 November 2019

Prodi Ekonomi Syariah hadirkan Branch Manager BNI Syariah, Mahasiswa antusias Ikut Workshop


Humas IAIN Parepare--Program studi Ekonomi Syariah menggelar workshop Sop Bank Syariah di gedung Balai Seni dan budaya IAIN Parepare pada hari selasa, (19/11).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Rektor bidang AUPK Dr. Sudirman L, M.H.I. dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan dilaksanakan kegiatan workshop ini diharapkan dapat melahirkan sebuah rumusan yang bisa menjadi pedoman dalam melahirkan sebuah sop yang memenuhi standar.
Serta wakil rektor sangat mengapresiasi terlaksananya kegiatan ini agar dapat Meningkatkan kompetensi mahasiswa khususnya mahasiswa prodi ekonomi syariah.





Ahmad, S.Kom branch manager BNI Syariah Parepare





Pada kegiatan ini juga menghadirkan pembicara yang begitu istimewa, branch Manager bank BNI Syariah Parepare, Sahmad, S.Kom.
Sahmad membawakan materi mengenai peluang dan tantangan pengembangan produk bank syariah.
Sahmad menjelaskan berbicara mengenai ekonomi syariah tentunya tidak lepas dari persoalan bank syariah, bank itu sendiri terdiri dari bank konvensional dan bank syariah.





Wakil Rektor bidang AUPK membuka kegiatan workshop





"Khususnya pada bank syariah, masyarakat masih banyak yang menganggap bahwa bank syariah sama dengan bank konvensional, padahal sebenarnya itu berbeda jauh. Dilihat dari namanya saja sudah berbeda" tutur sama saat membawakan materi.
Kemudian saat sesi tanya jawab sahmad memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang mau bertanya seputar peluang dan tantangan bank syariah dan Memberikan hadiah bagi yang berhasil menjawab.
Selain itu juga dekan fakultas ekonomi dan bisnis islam menjadi pemateri kedua pada kegiatan ini. Dr.Muhammad Kamal Zubair,M.Ag.





Peserta Workshop





Kamal Zubair menjelaskan bahwa Eksistensi Bank syariah dalam pemberdayaan ekonomi syariah, maka seorang mahasiswa ekonomi harus memahami betul mengenai tata kelola ekonomi syariah.


Senin, 18 November 2019

Wakil Rektor Dorong Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa dalam Publikasi Karya Ilmiah


Humas IAIN Parepare --- Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) menggelar Workshop Digitalisasi dan Publikasi Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa di Ruang Seminar Fakshi, Selasa, 19/11/2019.













Kegiatan Workshop tersebut dihadiri dan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang APK, Sitti Jamilah Amin. Hadir juga Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam, Rusdaya Basri, Wakil Dekan 1 dan 2, Budiman dan Agus Muchsin, Ketua Panitia, Fikri, Ketua-ketua Program Studi dan sejumlah dosen Fakshi.





Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam, Rusdaya Basri dalam sambutannya menyampaikan surat edaran Dirjen Pendis Kemenag RI tentang syarat kelulusan mahasiswa program sarjana (S1). "Salah syarat yang harus dipenuhi untuk lulus sebagai sarjana S1 yaitu harus ada publikasi karya tulis ilmiahnya" katanya.





"Untuk itu, kami meminta kepada seluruh Program Studi menyiapkan media publikasi dengan membuat jurnal ilmiah bagi mahasiswa. Jadi, karya ilmiah mahasiswa seperti skripsi dapat dipublikasi di jurnal masing-masing prodi," kata Rusdaya Basri.





Dalam Sambutannya, Sitti Jamilah Amin menyambut dan mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Program Studi Hukum Ekonomi Islam (HES).





"Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Pragram Studi Hukum Ekonomi Islam yang menyelenggarakan workshop yang sangat dibutuhkan mahasiswa. Untuk saat ini, publikasi karya tulis ilmiah bukan hanya kebutuhan mahasiswa pada tingkat program magister dan doktor, tetapi juga untuk mahasiswa program sarjana (S1)".





Merespon sambutan Dekan Fakshi terkait surat edaran Dirjen, Sitti Jamilah Amin bertanya kepada mahasiswa. Sudah siapkah kita?





"Jadi, workshop ini sangat penting dan menjadi titik awal bagi mahasiswa (peserta) untuk mendalami penulisan karya tulis ilmiah. Mahasiswa harus memiliki kemampuan untuk menulis karya tulis ilmiah. Dan ke depannya, karya tulis tersebut harus dipublikasikan".





"Untuk publikasi ini, dosen dan mahasiswa bisa berkolaborasi. Kolaborasi dosen dan mahasiswa bisa dilakukan, khususnya bagi dosen yang terlibat pembimbingan skripsi mahasiswa. Silahkan para dosen pembimbing mengarahkan mahasiswa bimbingannya dengan baik. Agar karya-karya tersebut dapat dipublikasikan sebagai karya kolaboratif dosen dan mahasiswa".





"Saya setuju dengan rencana ibu Dekan untuk membuat Jurnal Ilmiah bagi setiap program studi. Itu bagus untuk lembaga, khususnya kepentingan akreditasi. Karya ilmiah mahasiswa dan dosen yang dipublis dalam jurnal tersebut akan memberikan nilai yang tinggi dalam memenuhi standar akreditasi".





"Dan itu, sudah dirintis di beberapa program studi. Misalnya Jurnal Banco di Program Studi Perbankan Syariah. Skripsi-skripsi mahasiswa sudah dipublis di jurnal tersebut," demikian paparan Sitti Jamilah Amin dalam memberikan arahannya pada acara tersebut.